TUGAS SEMESTER
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Ø SOAL
1. Untuk
apa kita belajar pengetahuan lingkungan?
2. Apa
pentingnya keanekaragaman hayati?
3. Sebutkan
dan jelaskan 3 faktor penyebab perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan!
4. Apa
upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi sumber daya aam yang seemakin
meningkat drastis serta tidak seimbang dengan pertmbuhan populasi manusia?
5. Jelaskan
keterkaitan antara vegetasi dengan pencemaran lingkungan1
6. Jelaskan
pendapat Anda tentang bayi tabung!
7. Jelaskan
mengapa ekologi merupakan dasar pengetahuan lingkungan!
8. Jelaskan
untung dan ruginya jika kita menjaga lingkungan!
Ø JAWABAN
1. Lingkungan
merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Dengan kita mempelajari
pengetahuan lingkungan, kita dapat memperoleh banyak pengetahuan tentang kondisi
lingkungan di sekitar kita. Seperti misalnya sikap apa yang harus kita lakukan
terhadap lingkungan kita. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan sumber daya
alam yang tersedia di bumi ini dengan maksimal dan seefisien mungkin tanpa
merusak lingkungan. Dengan pengetahuan lingkungan, kita dapat menjaga dan
melestarika sumber daya alam yang tersedia, baik yang hayati maupun non hayati.
Intinya, dengan pengetahuan lingkungan, kita dapat memperoleh banyak manfaat
bagi kehidupan kita.
2. Keanekaragaman hayati atau
Biological diversity merupakan istilah yang sering dikemukakan baik pada skala
nasional maupun internasional dalam konteks pembahasan keragaman sumber daya
alam hayati. Istilah ini menunjukan derajat keanekaragaman sumber daya
alam hayati baik spesies, genetik, jumlah dan
frekuensi maupun ekosistemnya pada suatu daerah tertentu. Istilah ragam hayati
mencakup tiga tingkat pengertian berbeda yaitu :
a)
Keanekaragaman Genetik,
b)
Keanekaragaman Spesies dan
c)
Keanekaragaman Ekosistem.
Ragam hayati meliputi seluruh spesies tumbuhan,
binatang, organisme mikro dan gen-gen
yang terkandung di dalamnya serta seluruh ekosistem di muka bumi. Keanekaragaman
hayati sangatlah penting untuk terus dijaga dan dilestarikan, karena hal
tersebut merupakan suatu sistem yang tidak boleh terpisahkan satu dengan
lainnya. Apabila hal tersebut tersebut diabaikan, maka akan terjadi
ketidakseimbangan dalam ekosistem yang ada. Seperti halnya penebangan hutan
yang tidak sesuai dengan kelesatarian lingkungan akan berakibat timbulnya
banjir saat musim hujan. Selain itu juga dapat menimbulkan longsor, kelangkaan
beberapa spesies, erosi tanah, dll.
Keanekaragaman hayati mempunyai banyak manfaatnya.
Baik dari segi ekonomi, ekologi, farmasi, dan riset.
1. Manfaat
dalam Ekonomi
Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat
diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki
manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor,
misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara.
Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung
karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga
wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang
bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan
yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber
bahan makanan yang mengandung protein.
2. Manfaat
dalam Ekologi
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem
yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki
nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain:
a. Merupakan
paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar
karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran
udara dan dapat mencegah efek rumah kaca.
b. Dapat
menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban
udara. Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman
hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing
jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat
digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan ular di
ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan
oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol
populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di
mana-mana terjadi hama tikus.
3. Manfaat
dalam Farmasi
Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati
untuk kepentingan medis. Selain pengobatan tradisional, pengobatan
moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama tumbuhan dan
mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat
penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak
obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; beberapa
antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan
setiap saat.
4. Manfaat
dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama
dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak
jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya.
Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana
pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan.
Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari
tumbuhan.
3.
Faktor penyebab
perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, antara lain:
a.
Pertambahan
penduduk yang pesat, sehingga telah
menyebabkan tekanan yang sangat berat
terhadap pemanfaatan keanekaragaman
hayati. Misalnya, timbulnya
eksploitasi terhadap sumberdaya alam hayati yang berlebihan,
eksploitasi terhadap sumberdaya alam hayati yang berlebihan,
b. Perkembangan teknologi yang pesat, sehingga kemampuan orang untuk
mengeksploitasi keanekaragaman hayati
secara berlebihan semakin mudah
dilakukan,
c.
Makin
meningkatnya penduduk lokal yang terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, sehingga menyebabkan eksploitasi keanekaragaman hayati secara berlebihan,
d.
Kebijakan
dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik
dan bersifat kapitalis dan tidak tepat guna,
dan bersifat kapitalis dan tidak tepat guna,
e.
Berubahnya
sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman hayati sekitarnya.
Misalnya, punahnya sifat-sifat kearifan penduduk
lokal terhadap lingkungan hidup
sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaan
keanekaragaman hayati yang holistik, berkelanjutan
dan berkeadilan sosial bagi segenap warga
masyarakat, sungguh diperlukan untuk mempertahankan
kelestarian keanekaragaman hayati.
4.
Upaya yang dapat
dilakukan untuk memenuhi sumber daya alam (SDA) yang semakin meningkat drastis tidak seimbang dengan pertumbuhan populasi penduduk, antara lain:
a.
Menerapkan
prinsip hidupn manusia bermentalitas berkelanjutan, yang bercirikan
·
Sumber daya alam
(SDA) yang ada di bumi terbatas
·
Manusia adalah
bagian dari alam
·
Manusia harus
bijak dan membantu alam untuk melangsungkan gidupnya.
b.
Pemerintah dapat
melakukan sistem pembangunan berkelanjutan, seperti:
·
Sistem Biofisik
(bumi, udara, matahari, dan sebagai mendukung kehidupan), dapat dilakukan
dengan cara melakukan konservasi atau perbaika terhadapalam lingkungan alam
sekitar
·
Sistem Sosial
(hidup bersama, tolong menolong, hidup bergantung biofisik), dapat dilakukan
dengan cara melakukan pembangunan yang tepat
·
Sistem Ekonomi
(sediakan cara-cara untuk memenuhi kehidupan, seperti pekerjaan dan adanya
ruang/lapangan pekerjaan), dapat dilakukan dengan cara melakukan perdamaian dan
keadilan
·
Sistem Politik
(jalan dan cara menentukan kebijakan dan keputusan tentang cara sistem sosial
dan ekonomi menggunakan lngkungan biofisik), dapat dilakukan dengan cara
melakukan demokrasi.
5. Vegetasi (dari bahasa
Inggris: vegetation)
dalam ekologi adalah
istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan.
Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem.
Beraneka tipe hutan, kebun, padang
rumput, dan tundra merupakan
contoh-contoh vegetasi. Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi
untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu
tempat. Keterkaitan vegetasi dengan lingkungan adalah, kita dapat mempelajari
lingkungan melalui vegetasi, seperti vegetasi tumbuhan dan vegetasi hewan.
6. Pengertian bayi tabung atau pembuahan
in vitro adalah sebuah teknik pembuahan yang sel
telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Ini merupakan salah satu metode
untuk mengatasi masalah kesuburan jika metode lainnya tidak berhasil. Proses bayi
tabung adalah proses dimana sel telur wanita dan sel sperma pria diambil untuk
menjalani proses pembuahan. Proses pembuahan sperma dengan ovum dipertemukan di
luar kandungan pada satu tabung yang dirancang secara khusus. Setelah terjadi
pembuahan lalu menjadi zygot kemudian dimasukkan ke dalam rahim sampai
dilahirkan.
Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu
halal, yaitu:
· Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung
telurnya diambil dari istrinya kemudian disemaikan dan dicangkokkan ke dalam
rahim istrinya.
·
Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam
saluran rahim istrinya atau langsung ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan. Hal
tersebut dibolehkan asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar memerlukan
inseminasi buatan untuk membantu pasangan suami isteri tersebut memperoleh
keturunan.
Sebaliknya, Ada 5 hal yang membuat bayi tabung menjadi
haram yaitu:
· Sperma yang diambil dari pihak laki-laki disemaikan
kepada indung telur pihak wanita yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke
dalam rahim istrinya.
·
Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan
kepada sperma yang diambil dari pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian
dicangkokkan ke dalam rahim si wanita.
· Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut
diambil dari sepasang suami istri, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita
lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka tersebut.
· Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari
lelaki dan wanita lain kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si istri.
· Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut
diambil dari seorang suami dan istrinya, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim
istrinya yang lain.
· Sperma yang dibekukan dari suami yang
telah meninggal dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, sebab
hal ini akan menimbulkan masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan
penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.
Dalam pandangan Islam, Jumhur ulama menghukuminya
haram. Karena sama hukumnya dengan zina yang akan mencampur adukkan nashab dan
sebagai akibat, hukumnya anak tersebut tidak sah dan nasabnya hanya berhubungan
dengan ibu yang melahirkannya. Sesuai firman Allah dalam surat (At-Tiin: 4)
adalah:
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik- baiknya”
Dan hadist Rasululloh Saw:
“Tidak boleh orang yang beriman kepada Allah dan hari
akhir menyirami air spermanya kepada tanaman orang lain ( vagina perempuan
bukan istrinya). HR. Abu Daud At- Tarmidzi yang dipandang shahih oleh Ibnu
Hibban”.
·
Kesimpulan
Menurut
saya, secara alamiah anak lahir dari proses bertemunya sel sperma dan sel
telur melalui proses perkawinan dan proses terbentuknya anak ada di dalam rahim
ibu, jadi kalau ada kejadian diluar proses tersebut berarti itu tidak alamiah
dan cenderung melawan kodrat sang Maha Pencipta dan terlalu memaksakan. Banyak
cara alamiah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan anak tanpa harus menggunakan
program bayi tabung, namun apabila dengan cara alamiah tersebut tidak juga
membuahkan hasil, maka kita diperintahkan untuk bersabar dengan apa yang di
takdirkan oleh Allah SWT kepada kita. Karena segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT akan terdapat mudaratnya. Menurut
saya, bayi tabung diperbolehkan jika sel telur dan sperma berasal dari pasangan
suami dan isteri yang sah serta setelah pembuahan diluar rahim tersebut
berhasil, maka sel hasil pembuahan tersebut dimasukan kembali kedalam rahim
isteri yang sah. apabila salah satu sel (telur atau sperma) bukan berasal dari
pasangan suami isteri yang sah maka itu diharamkan.
7. Ekologi
berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos
yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang
berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan
atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama
kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari
berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti kimia, fisika, geologi, dan klimatologi
untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di
antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama
guna meningkatkan produktivitas. Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki
interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk
menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut.
Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara
lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk
hidup, yaitu individu, populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan satu kesatuan.
a. Faktor
Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.
Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, setiap jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, setiap jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Ada
bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
Populasi
Kumpulan
individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi
Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989
berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan
ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi.
Komunitas
Komunitas
ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.
Ekosistem
Antara
komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
b.
Faktor Abiotik
Faktor
abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor
fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
Suhu
Suhu
berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada
kisaran suhu tertentu.
Sinar matahari
Sinar
matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis.
Air
Air
berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan
sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi
ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan
sebagai pelarut dan pelapuk
Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan
unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
Ketinggian
Ketinggian
tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
Angin
Angin selain
berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.
Garis lintang
Garis
lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di
permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu
saja.
Itulah sebabnya
mengapa ekologi dijadikan sebagai dasar pengetahuan lingkungan, karena ekologi
mencakup masalah dasar atau faktor utama dalam lingkungan kita, baik lingkungan
biotik maupun lingkungan abiotik. Selain mencakup tentang alam sekitar, ekologi
juga mencakup semua permasalahan dari berbagai aspek kehidupan kita, seperti
dalam bidang politik, ekonomi, antropologi, sosial dan budaya.
8. Keuntungan dan
kerugian kita menjaga lingkungan sekitar.
Masalah
lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah manusia itu sendiri, dari hari ke
hari ancaman terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat. Banyaknya
pembukaan lahan baru mengakibatkan banyaknya hutan yang dirusak karena umumnya
pembukaan lahan tersebut tidak mengikuti kaidah ekologi. Rusaknya hutan akan
merusak ekosistem yang ada dihutan tersebut dan disekitar hutan dan merusak
semua sistem kehidupan disetiap komponen yang ada di bumi ini. Melestarikan
hutan berarti menyelamatkan semua komponen kehidupan, hutan yang terjaga akan
memberikan tata air yang baik pada daerah hilirnya sehingga akan menyelamatkan
semua kegiatan umumnya dan kegiatan ekonomi khususnya, selain itu hutan yang
terjaga akan memberikan manfaat sangat besar bagi lingkungan, hutan sebagai
paru-paru dunia akan mengurangi pemanasan bumi, mengurangi kekeringan saat
musim panas dan mengurangi resiko longsor dan banjir saat musim hujan.
·
Keuntungan menjaga kebersihan lingkungan
kebersihan juga banyak
manfaatnya, kita bisa lihat sehari-hari bagaimana lingkungan yang bersih itu,
dari kecil kita di ajarkan tentang kebersihan, tetapi masih banyak yang
mengabaikannya. Tidak ada ruginya menjaga lingkungan sekitar apalagi menjaga
lingkungan sekolah,waah..
selain kita dapat belajat dengan nyaman disekolah, kan enak tuhh diliatnya juga kalau sekolah kita, bersih, nyaman dan asri . hehe
guys, nih contohnyaaa kalo kita menjaga lingkungan sekolah kita
selain kita dapat belajat dengan nyaman disekolah, kan enak tuhh diliatnya juga kalau sekolah kita, bersih, nyaman dan asri . hehe
guys, nih contohnyaaa kalo kita menjaga lingkungan sekolah kita
·
Kerugian tidak menjaga lingkungan
Pencemaran lingkungan
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan
manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu
lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia,
yang dapat dicegah dan dikendalikan. Namun bagaimana jika pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dikendalikan dan apa dampaknya dikemudian hari?
Punahnya spesies
Polutan berbahaya bagi biota air laaut daan darat.
Berbaagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbegai spesies
hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan.
Hewan muda, larva, merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemaran. Ada
hewan yang dapat beradaptaasi sehingga kebal terhadap bahan pencemaran, ada
pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat
adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut
akan mati. Berbagai spesies burung menurun populasinya karena insektisida.
Insektisida dikhlor difenil trikhlortena (DDT) menyebabkan kerusakan cangkang
telur berbagai jenis burung sehingga telur burung mengalami deformasi atau
gagal berkembang, sebagai akibat burung tersebut memakan serangga yang tercemar
insektisida. Kandungan racun DDT tidak hanya dijumpai pada hewan, tetapi juga
pada manusia. Menurut penelitian, DDT juga didapati di wilayah Antartika, Kutub
Selatan.
Peledakan hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator.
Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
Penyemprotan insektisida juga dapat menyebabkan beberapa spesies serangga
menjadi kebal (resistan). Untuk memberantasnya diperlukan dosis insektisida
yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya pencemaran akan semakin meningkat.
Gangguan keseimbangan
lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola
interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan
aliran energi menjadi berubah. Akibatnya keseimbaangan lingkungan terganggu.
Daur materi dan daur diogeokimia menjadi terganggu.
Kesuburan tanah
berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini
dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk yang terus menerus dapat
menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.
Demikian juga dengan terjadinya hujan asam. Untuk mengatasinya hendaknya
dilakukan pergiliran pemupukan dengan pupuk kandang/kompos, penanaman berseling
(tumpang sari) dan rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yaang
berbeda setiap tahunnya di lahan yang sama. Rotasi tanaman mencegah terjadinya
pengembalian zat hara yang sama secara terus menerus dari dalam tanah sehingga
dapat membantu mengatasi berkurangnya kesuburan tanah.
Keracunan dan penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan
tercemar dapat mengalami keracunan. Ada yang meninggal dunia, ada yang
mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf,
dan bahkan adaa yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya. Pencemaran
biologis dapat menyebabkan tersebarnya bibit penyakit ke lingkungan. Pencemaran
suara (kebisingan) dapat menimbulkan strees, penyakit jantung, sulit tidur, dan
berbagai gangguan lainnya.
Pemekatan hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai
makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan,
dapat meresap ke dalam tubuh ganggang. Selanjutnya ganggang tersebut dimakan
oleh udang kecil. Udang kecil dimakan oleh ikan besar. Dan jika ikan ini
ditangkap manusia kemudian dimakan, maka bahan pencemaran akan masuk ke dalam
tubuh manusia. Biasanya bahan pencemaran yang masuk ke perairan memiliki kadar
yang kecil. Ini disebabkan karena bahan pencemaran itu telah mengalami
pengenceran. Jika bahan pencemaran itu terserap oleh tubuh ganggang, maka
kadarnya telah meningkat ratusan dan bahkan ribuan kali. Proses peningkatan
kadar bahan pencemaran melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayato
(dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).
Terbentuk lubang ozon
dan efek rumah kaca
Terbentuknya lubang ozon dan terjadinya efek rumah
kaca merupakan permalasahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal
ini disebabkan karena bahan pencemaran dapat tersebar dan menimbulkan dampak di
tempat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar