KELAS
ARACHNOIDEA
A.
CIRI-CIRI
ARACHNOIDEA
Ø
Struktur Tubuh
Arachnoidea
berasal dari bahasa Yunani, yaitu Arachne yang berarti laba-laba. Tubuhnya
terdiri dari 2 bagian, yaitu cephalothorax dan abdomen. Keduanya agak bulat,
biasanya tidak bersegmen dan digabungkan oleh pedunkulus. Arachnoidea
tidak memiliki antena. Cephalothorax umumnya mempunyai 8 buah mata sederhana yang
terletak di bagian anterior. Pada bagian depan cephalothorax terdapat dua
pasang mulut dengan 6 pasang alat tambahan (embelan).
Pasangan embelan yang pertama adalah
kelisere (chelicerae) yang berbentuk capit, berfungsi untuk merobek dan melumpuhkan mangsanya. Masing-masing
dari dua buah chelicerae mempunyai segmen dasar dan taring yang menyerupai
cakar di bagian terminal. Cakar ini dihubungkan dengan suatu saluran ke bagian
kelenjar racun yang terletak di dalam cephalothorax.
Pasangan embelan yang ke dua adalah
pedipalpus yang berbentuk
capit namun lebih panjang (seperti gunting). Pasangan pedipalpus pendek, dengan
enam buah segmen menyerupai kaki dengan bagian dasar yang membesar membentuk
maxilla. Maxilla ini digunakan untuk memegang dan mengunyah makanan. Pasangan
embelan selanjutnya adalah merupakan empat pasang kaki jalan, sehingga jumlah kaki menjadi delapan dan
sering disebut decapoda.
Masing-masing kaki mempunyai tujuh
buah segmen yang terdiri atas: coxa, trochanter, femur, patella, tibia,
metatarsus dan tarsus. Di ujung dari dua atau tiga buah tarsus terdapat cakar (claw).
Pada beberapa laba-laba, bagian ujung memiliki bantalan (pad) “rambut” sehingga
hewan tersebut dapat menempel pada dinding atau permukaan lainnya yang sama.
Seluruh bagian tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang memiliki banyak rambut yang
dapat berfungsi sebagai organ sensoris.
Beberapa lubang terbuka yang
terdapat pada permukaan tubuh Arachnoidea adalah :
1. Mulut yang
kecil, di antara maxilla di bagian anterior cephalothorax.
2. Lubang
kelamin di bagian midventral abdomen sebelah depan, pada yang betina ditutupi
oleh piringan yang disebut epigenum.
3. Celah tempat
masuknya udara dari luar ke paru-paru buku.
4.
Spirakel, tempat masuknya udara ke dalam sistem
respirasi
5.
Dua atau tiga pasang spinneret yang berfungsi sebagai
pemintal benang pada waktu pembentukan rumahnya.
B. SISTEM-SISTEM ORGAN PADA ARACHNOIDEA
1. Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan pada Arachnoidea
terdiri dari :
a.
Mulut, yang merupakan lubang kecil.
b.
Esofagus, suatu saluran berbentuk silinder.
c.
Lambung penghisap, mempunyai otot-otot yang meluas dari
permukaan dorsal sampai cephalothorax.
d.
Lambung utama, terletak di dalam cephalothorax dan
mempunyai lima pasang calcum (saluran / kantung buntu) yang menuju ke bagian
dorsal dan masing-masing kaki.
e.
Intestin, saluran yang memanjang dan lurus di daerah abdomen
dan bermuara suatu saluran dari hati yang membawa cairan pencernaan.
f.
Kelenjar pencernaan atau hati yang mempunyai banyak
cabang.
g.
Rektum, di bagian ini bermuara kantung yang disebut stercoral
pocket.
h.
Anus, sebagai lubang pengeluaran sisa-sisa pencernaan
makanan.
Proses
pencernaan makanan dimulai dari makanan ditangkap
dengan jaring tepi dan ada pula makanan yang berwujud cairan dihisap oleh
Arachnoidea yang hidup sebagai parasit didalam tubuh hewan lain terutama
insekta. Pengisapan zat cair tersebut dilakukan oleh lambung penghisap melalui
kontraksi oto-otot lambungnya. Selanjutnya makanan akan diteruskan pada
alat-alat pencernaan makanan seperti yang telah dikemukakan di bagian atas untuk
mengalami pencernaan makanan akan dikeluarkan melalui anusnya.
2. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi dilakukan dengan
menggunakan saluran malpighi yang dihubungkan pada intestin di bagian
posterior. Selain saluran malpighi ekskresi juga dilakukan oleh kelenjar coxal
yang terdapat di bagian dasar cephalothorax. Kelenjar coxal ini diperkirakan
homolog dengan kelenjar hijau yang dimiliki oleh golongan crustacea.
3. Sistem Respirasi
Organ tubuh yang digunakan untuk
melakukan respirasi adalah paru-paru buku. Paru-paru buku memiliki
gulungan yang berasal dari invaginasi perut, masing-masing paru-paru buku ini
memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paru-paru
buku ini juga memiliki spirakel sebagai tempat masuknya oksigen dari luar. Bagian ini terdiri atas 15 sampai 20 keping
lembaran horizontal seperti bulu yang berisi pembuluh-pembuluh darah. Udara
dari luar masuk melelui celah di bagian abdomen dan akan beredar di antara
keping-keping paru-paru buku. Pada bagian inilah terjadi pertukaran O2 dan
CO2.
4. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah dimulai dari jantung
yang bentuknya memanjang, berotot, dan dapat berkontraksi, terletak di bagian
abdomen sebelah dorsal. Jantung ini memiliki tiga pasang ostia dan dikelilingi
oleh rongga perikardium. Dari jantung ke bagian belakang dihubungkan oleh aorta
caudal, sadangkan ke bagian depan dihubungkan oleh arteri yang menuju bagian
lambung, kaki, dan kelenjar racun. Darahnya tidak berwarna dan mengandung
hemocyanin sabagai pigmen pernafasan.
Jantung akan memompa darah melalui
aorta dan masuk ke dalam sinus di antara jaringan-jaringan tubuh. Di sini darah
akan diteruskan ke paru-paru untuk melakukan pertukaran O2 dan CO2 pada “vena paru-paru”. Darah akan
kembali masuk ke dalam jantung melalui ostia.
5. Sistem Syaraf
Sistem syaraf pada golongan Arachnoidea
seperti pula Arthropoda pada umumnya telah terpusat. Sistem syarafnya terdiri
atas ganglion dengan dua buah lobus yang terletak di atas esophagus (supraesophagus).
Ganglion tersebut dihubungkan oleh syaraf penghubung ke ganglion ventral di
bawah esophagus (sub esophageal). Dari ganglion itu tersebar syaraf-syaraf
radial ke seluruh bagian organ. Pasangan-pasangan ganglion terjadi pada
laba-laba muda tetapi tidak ada pada laba-laba dewasa.
Mata pada Arachnoidea sederhana,
dengan lensa yang terbuat dari chitin, lapisan ephitel, batang optic, dan
sel-sel retina. Pada laba-laba, penglihatan lebih tajam dibandingkan dengan
yang lainnya. Pedipalpus dan beberapa rambut eksternal sangat sensitif terhadap
sentuhan.
6. Sistem Reproduksi
Hewan jantan jika telah dewasa dan matang akan memintal sarang kecil
sebagai tempat untuk meneteskan / meletakkan spermanya. Selanjutnya sarang yang
berisi sperma tersebut akan diletakkan pada rongga yang terdapat pada
pedipalpus. Bila siap berkopulasi,
laba-laba jantan memintal jaring kecil dan menaruh setitik spermanya di situ
atau di tanah atau beberapa tumpukan serasah. Setelah itu dia mengambil cairan
tersebut dan dipindahkan ke dalam labu-labu kecil pada pedipalpinya lalu
mencari betina dan menyalurkannya kepada spermateka betina.
Siklus hidup pada laba-laba setelah
mengalami fertilisasi (pembuahan). Laba-laba betina menghasilkan kantung telur,
yang ukuran dan bentuknya berbeda-beda tergantung spesies. Kantung telur
umumnya terdiri atas kumpulan benang sutera yang membungkus telur. Beberapa
spesies meninggalkan kantung ini di dekat habitatnya atau di dalam galian.
Telur menetas di dalam kantung, dan laba-laba muda berganti kulit sekali
sebulum muncul. Laba-laba muda ini disebut spiderling atau nimfa, dan sudah
mencari makanan sendiri. Nimfa ini adalah bentuk miniatur laba-laba dewasa,
yang mempunyai spineret dan kelenjar racun yang sudah berfungsi.
Nimfa mengalami molting
2-12 kali sebagai juvenil, tergantung jenis laba-laba, sebelum mencapai dewasa.
Laba-laba ini bisa memencar dengan mengembangkan benang-benang suteranya dan
terbawa angin. Daur
hidup pada kebanyakan laba-laba pemintal benang adalah kurang dari 12 bulan,
tetapi pada laba-laba penggali tanah berekembang lebih lama dan tampaknya
mempunyai daur hidup yang lebih lama (beberapa tahun).
C. KLASIFIKASI ARACHNOIDEA
Secara umum, Arachnoidea dibagi ke dalam 3 ordo, yaitu Scorpionida, Acarina,
Arachnida.
1) Ordo
Scorpionida
Meliputi segala macam golongan kalajengking.
Bagian abdomennya bersegman dan panjang. pada segmen terakhir berubah bentuk
menjadi alat sengat. Hewan ini memiliki pedipalpus, berbentuk seperti catut
besar dan kelisera yang kecil. Contoh spesiesnya antara lain Thelyphobnus sp. (kalajengking) dan Buthus
afer (ketungging), Buthus tamulus/ Scorpio sp., dll.
a. Kingdom : Animalia
b. Filum : Arthropoda
d. Kelas : Arachnoidea
e. Ordo : Scorpionida
f. family : -
g. Genus : Buthus
h. Spesies : Buthus tamulus / Scorpio sp.
2)
Ordo Arachnida
Meliputi bangsa laba-laba. Abdomennya
tidak bersegmen. Pada bagian ventral abdomen dan di depan anusnya terdapat alat
yang mengeluarkan benang sutra yang berguna untuk membuat jaring-jaring. Alat
ini disebut spinneret. Benang-benang yang dikeluarkan untuk membuat sarang sekaligus
sebagai jaring penangkap mengsanya. Selain itu, berguna untuk membentuk kokon
(cocoon). Contoh spesiesnya antara lain: Heteropoda
venatoria (laba-laba pemburu), Nephila
maculate, Gastera sp. (laba-laba duri)., dll.
a. Kingdom : Animalia
b. Filum : Arthropoda
c. Kelas : Arachnoidea
d. Ordo : Arachnida
d. Ordo : Arachnida
e. Family : -
f. Genus : Heteropoda
g.
Spesies : Heteropoda venatoria
3) Ordo
Acarina
Meliputi jenis yang merupakan parasit dan
merugikan manusia. Misalnya tungau atau caplak. Tubuhnya berukuran kecil dan
tidak bersegmen-segmen. Abdomennya bersatu dengan cephalothorax. Semua anggota
Acarina bernapas melalui seluruh permukaan tubuhnya. Ilmu yang khusus
mempelajari caplak disebut Acarologi. Contoh spesiesnya antara lain: Sarcoptes sp.
(caplak penyebab penyakit kudis), Dermacentor sp. (caplak pengisap darah mamalia atau manusia), Tetranychus sp., Dermatophagoides
pteronyssinus, dll.
a. Kingdom :
Animalia
b.
Filum :
Arthropoda
c.
Kelas :
Arachnoidea
d.
Ordo :
Acarina
g.
Spesies : Dermatophagoides pteronyssinus
Secara sistematika, klasifikasi Arachnoidea dapat dirincikan sebagai
berikut.
NO.
|
SUB KELAS
|
ORDO
|
CONTOH SPESIES
|
1.
|
Merostomata (Gigantastraca)
|
a. Xiphosura
b. Euripterida
|
Limulus polyphemus (sudah
punah)
|
2.
|
Arachnida
|
a. Scorpionoda
b. Pedipalpi
c. Araneida
d. Palpigradi
e. Pseudoscorpionida
f.
Solpugida
g. Phalangida
h. acarina
|
Diplocentrus whitei
Tarautula whitei
Salticus scenicus
Koenia wheeleri
Chelifer caucroides
Eremobates pallipes
Liobunum vittatan
Sarcoptes scabici
|
3.
|
Pycnogonida (pantopoda)
|
|
Nympon striomii
|
4.
|
Tartigrada
|
|
Macrobiotes hufelandi
|
5.
|
Pentastomida (Linguatulida)
|
|
Linguatula serrata
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar